DO’A AGAR DIPERCEPAT BERANGKAT
HAJI
Catatan
Kecil Pengajian Tafsir Al Qur'an Bulan Ramadhan hari Selasa (21/06/16) Ba'da
Shubuh
Oleh:
KH. M. Sya’roni Ahmadi Kudus
[Surat
Al-Baqarah 149-152]
وَمِنْ
حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (149) وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ
شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا
مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ (150) كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ
آَيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ
مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ (151) فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي
وَلَا تَكْفُرُونِ (152)
Dan
dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu.
Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. Dan dari mana
saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan
dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar
tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim
diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku
(saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat
petunjuk. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Yang
dikehendaki Allah akan ingat kepada orang yang ingat kepada-Nya adalah Allah
akan membalas amal perbuatannya. Pada akhir ayat ini Allah memerintahkan kita
untuk selalu bersyukur dan menghindari kufur nikmat. Karena Allah telah memberikan
nikmat berlebih. Syukur manusia dengan menggunakan nikmat yang telah diberikan
untuk beramal shalih pada-Nya. Allah mempunyai sifat “Syakur” artinya
Allah membalas amal manusia dengan balasan yang luar biasa walau terhadap amal
yang sedikit. Sebagaimana Q.S. An Nisa ayat 147:
مَا
يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآَمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا
عَلِيمًا (147)
Mengapa
Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
Wiridan “Ya Syakur” penting sekali bagi orang yang
ingin segera berangkat haji. Kayfiyah atau tata caranya adalah setelah
selesai melaksanakan shalat tahajud membaca:
-
Istighfar (Astagfirulllahal adhim) x 70
-
Tahlil (Lailahaillallah) x 100
-
Ya Syakur x 1000
Kemudian berdo’a dengan bahasa Arab atau dengan bahasa yang ia
mengerti dengan menyampaikan aduan kepada Allah bahwa ia sangat ingin melaksanakan
ibadah haji agar dipercepat waktunya.
[Surat
Al-Baqarah 153-157]
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ
مَعَ الصَّابِرِينَ (153) وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ
بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ (154) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ
الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ
وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ
وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah
kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka
itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak
menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Minta tolong
pada Allah dalam urusan akhirat adalah dengan sabar dan shalat. Orang yang gugur
dijalan Allah (mati syahid) jangan dianggap ia mati tapi sebenarnya ia masih
hidup tapi beralih alamnya. Nyawanya dibawa oleh burung berwarna hijau dalam temboloknya
di surga, menikmati kenikmatan makanan dan minuman surga.
Umat Islam
pasti akan menemui ujian yang bermacam-macam; rasa takut, lapar, kurang harta,
jiwa dan buah-buahan. Para shahabat juga pernah ditimpa ujian sampai turun
surat Al Quraisy sebagai peringatan Allah untuk mengingat nikmat yang telah
diberikan. Umat Islam di Indonesia juga pernah merasakan ujian ini ketika perang
pada masa PKI, Jepang, Agresi Militer Belanda ke II. Beliau KH. M. Sya’roni
Ahmadi juga mengisahkan pengalaman ujian ini ketika Agresi Militer II tahun
1948. Beliau mendekam di balik jeruji besi selama beberapa hari dan tidak dapat
shalat dengan sempurna karena tidak disediakan air untuk berwudlu. Beliau
melaksanakan shalat hurmat waktu dan bernadzar jika diberi keselamatan dan
bebas akan mandi di Kaligelis (sungai sebelah timur masjid menara kudus) dan
mengkhatamkan Al Qur’an. Saat pemeriksaan akhirnya beliau tidak masuk kelompok
orang yang dibunuh tapi dibebaskan. Setelah beliau bebas beliau melaksanakan
nadzarnya.
Orang yang
sabar adalah orang yang ketika ditimpa musibah mengucapkan "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Maka perlu diingat bagi pelaksana
upacara pemberangkatan jenazah ketika muqaddimah setelah mengucap salam jangan
memulai dengan bacaan hamdalah (Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin) tapi
bacaan tarji’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun). Kemudian diterjemah
memakai bahasa Indonesia atau bahasa Jawa atau bahasa yang sesuai dengan daerah
masing-masing lalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelayat.
Semoga
bisa diterima dan bermanfaat bagi sesama!
Abi Nala Wa Bimbim
No comments:
Post a Comment