Catatan
Kecil Pengajian Tafsir Al Qur'an Bulan Ramadhan hari Sabtu (18/06/16) Ba'da
Shubuh
Oleh:
KH. M. Sya’roni Ahmadi Kudus
[Surat
Al-Baqarah 138]
صِبْغَةَ
اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ (138)
Shibghah
Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya
kepada-Nya-lah kami menyembah.
Tradisi baptis
dalam keyakinan Yahudi dibantah Allah dalam ayat ini. Shibghah atau celupan yang
paling baik adalah celupan Allah. Shibghah Allah adalah kalimat Syahadat. Satu
kali dalam seumur hidup cukup satu kali, tidak harus tiap pagi membaca
syahadat.
[Surat
Al-Baqarah 139]
قُلْ
أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ
أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ (139)
Katakanlah:
"Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah
Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan
hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,
Nabi Muhammad mendapat kritikan dari Yahudi;
“Semua nabi berasal dari bani Israil. Jika kamu memang nabi mestinya kamu
berasal dari golongan kami.” Nabi Muhammad diperintah Allah untuk membantah
bahwa dalam memilih nabi adalah kehendak Allah.
[Surat
Al-Baqarah 140-141]
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ
كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
(140) تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلَا
تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ (141)
ataukah
kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau
Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari
Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang
kamu kerjakan. Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya
dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan
jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Lafadh أَمْ تَقُولُونَ menurut bacaan qira’at sab’ah ada yang memakai ta’ menjadi taquuluuna
yang artinya ataukah kalian (orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan, ada
yang memakai ya’ menjadi “yaquuluuna” yang artinya ataukah mereka (orang-orang
Yahudi dan Nasrani) mengatakan.
Ketika ada
orang yang baik perilakunya maka banyak yang akan mengakui sebagai golongannya.
Nabi Ibrahim diklaim oleh Yahudi dan Nashrani sebagai golongan mereka, padahal
agama mereka muncul setelah Nabi Musa wafat atau setelah Nabi Isa di rafa’. Agama Yahudi adalah bentukan
pendeta-pendeta mereka. Mereka meyakini bahwa Nabi Uzair adalah anak Allah. Karena
setiap peristiwa yang tidak wajar umumnya orang akan menanggapinya berlebihan.
Suatu ketika Nabi
Uzair melakukan perjalanan dengan menunggang keledai (himar) serta membawa bekal
makanan dan minuman. Saat istirahat di pinggir jalan beliau mengamati bangunan-bangunan
sekitarnya yang telah hancur dan berfikir
bagaimana Allah
mengembalikan bangunan yang telah rusak? Belum lama ia berfikir semacam itu
Allah telah mencabut nyawanya. Setelah mati selama 100 tahun Allah membangkitkannya
lagi. Setelah Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya beliau mulai
memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat makananya yang masih
segar tidak basi tapi ketika melihat keledainya beliau dapati sudah hancur
menjadi tulang belulang. Ia mengingat-ingat bahwa ia telah tertidur sehari atau
setengah hari. Oleh malaikat beliau diberitahu bahwa beliau telah mati seratus
tahun lamanya. Beliau lalu menemui keluarganya. Pada mulanya anak atau cucunya
tidak percaya kalau dia adalah Uzair karena usianya yang jauh lebih muda dari
usia anak atau cucunya. Untuk membuktikan bahwa yang di hadapan mereka adalah
Uzair, anak atau cucunya meminta Uzair untuk membaca kitab Taurat secara
hafalan. Apabila berhasil maka yang dihadapannya adalah Uzair, karena setiap
nabi pasti hafal Taurat. Kemudian Allah memperlihatkan proses dihidupkannya kembali
keledai di hadapan Uzair. Sebagaimana dikisahkan dalam Q.S. Al Baqarah ayat 259:
أَوْ
كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِي
هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ
قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ
مِئَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى
حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آَيَةً لِلنَّاسِ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا
ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (259)
Atau
apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
"Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya
tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman:
"Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada
keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu
tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai
itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan
daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan
yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu."
Dari kejadian
ini Yahudi meyakini bahwa Uzair adalah anak Allah. Bagi kita umat Islam wajib
yakin bahwa Uzair hanyalah utusan Allah. Adapun peristiwa yang diluar kebiasaan
itu adalah kuasa Allah. Orang yang paling jahat adalah orang Yahudi karena
telah menyembunyikan apa yang telah disebutkan dalam Taurat.
Semoga
bisa diterima dan bermanfaat bagi sesama!
FB: Abi Nala Wa Bimbim
No comments:
Post a Comment