Thursday, June 16, 2016

KAJIAN SURAT AL BAQARAH AYAT 131-134

Views :
Catatan Kecil Pengajian Tafsir Al Qur'an Bulan Ramadhan hari Kamis (16/06/16) Ba'da Shubuh
Oleh: KH. M. Syaroni Ahmadi Kudus

[Surat Al-Baqarah 131-132]
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (131) وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (132)
“Ketika Rabbnya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.” Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Nabi Ya’qub adalah cucu nabi Ibrahim karena Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.
Yahudi mengklaim bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub telah wasiat kepada keturunannya untuk mengikuti agama Yahudi. Klaim Yahudi ini dibantah oleh ayat berikut. Nabi Ibrahim dan Ya’qub telah berwasiat: “Allah telah memilihkan agama Islam sebagai agama kalian. Barangsiapa memilih agama selain Islam maka tidak diterima. Janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Agama Yahudi muncul setelah wafatnya Nabi Musa. Kurun Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub adalah sebelum kurun Nabi Musa. Sehingga pada masa Nabi Ibrahim maupun Nabi Ya’qub belum ada Taurat juga belum ada Nabi Musa.
Allah menurunkan 104 kitab. Kitab yang wajib diketahui secara terperinci ada 4 kitab: Taurat (Musa), Zabur (Dawud), Injil (Isa), Al Qur’an (Muhammad SAW). Kitab Taurat dan Injil yang beredar sekarang sudah terjadi perubahan atau tidak original lagi. Yahudi menyatakan bahwa Uzair adalah anak Allah, Nashrani menyatakan Isa adalah anak Allah (Q.S. At Tawbah: 30). Ketuhanan yang menyimpang dari pengikut kitab Injil sekarang adalah Nabi Isa anak Allah, Nabi Isa adalah raganya Allah itu nyawanya, Nabi Isa, Maryam dan Allah adalah Tritunggal (telu teluning atunggal).
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ الآية [المائدة: 72]
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam"
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ الآية [المائدة: 73]
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga"
Tritunggal adalah 3 unsur Nabi Isa, Maryam, Allah adalah tuhan. Jika demikian  berarti belum ada tuhan ketika Isa belum lahir.
Besok di padang mahsyar kita umat Muhammad menjadi saksi (Q.S. Al Baqarah: 143) ketika Nabi Isa ditanya Allah:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."

[Surat Al-Baqarah 133-134]
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آَبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (133) تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلَا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ (134)
Adakah kamu hadir ketika Y a'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Penyimpangan tauhid sudah mulai terjadi sejak zaman nabi Nuh. Pada zaman Nabi Nuh ada 5 bersaudara yang sangat rukun dan salah satu dari mereka meninggal. Keempat saudaranya menangis terus menerus merasa kehilangan. Iblis membujuk mereka untuk membuat patung saudaranya yang meninggal dan ditaruh dalam kamar sebagai pengingat saudara mereka. Kemudian disusul satu saudaranya meninggal dan dibuatlah patung. Demikian terus sampai 5 bersaudara tersebut meninggal semua dan meninggalkan 5 patung. Kelima patung ini akhirnya dikeluarkan dari kamar dan menjadi sesembahan orang-orang. Sebagaimana dikisahkan dalam Q.S. Nuh ayat 23-24:
وَقَالُوا لا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلا سُوَاعًا وَلا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (23) وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا ضَلالا (24)
Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr."[1] Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan.
Hukum membuat patung dan gambar manusia atau makhluk yang bernyawa adalah haram. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَوَّرَ صُورَةً فَإِنَّ اللَّهَ مُعَذِّبُهُ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا
Barangsiapa membuat gambar maka Allah akan menyiksanya (di akhirat) hingga ia bisa meniupkan ruh pada gambar yang ia buat. Padahal selamanya ia tidaklah bisa meniupkan ruh padanya. (Shahih Bukhari Juz 7 Hal. 467 Maktabah Syamilah)
Sedangkan foto hukumnya boleh karena foto adalah menangkap bayangan (habs adh dhill) sebagaimana bayangan dalam cermin, bukan menggambar.

Semoga bisa diterima dan bermanfaat bagi sesama!
FB: Abi Nala Wa Bimbim


[1] Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr adalah nama-nama berhala yang terbesar pada qabilah-qabilah kaum Nuh

No comments:

Post a Comment