Friday, April 21, 2017

PONDOK PESANTREN SARANG REMBANG

Views :


Pondok pesantren dahulu dan sekarang biasanya lebih dikenal dengan nama daerahnya (desa, dusun, kecamatan) dibandingkan dengan nama pondok pesantrennya. Sebagaimana pondok lirboyo, ploso, kediri, sarang dan sebagainya.
Pondok pesantren sarang adalah sebutan yang lazim digunakan untuk menyebut pondok yang berada di daerah perbatasan Jateng dan Jatim, tepatnya di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Perintis pondok pesantren Sarang adalah KH Ghozali, nama kecil beliau adalah Saliyo bin K. Lanah. K. Ghozali dilahirkan di desa Sarang pada tahun 1184 H. Beliau tumbuh dewasa di bawah bimbingan ayah beliau K. Lanah yang masih keturunan asli Madura dari desa Kelampis Bangkalan, yang kemudian hijrah ke Sarang. Kiai dermawan tersebut memulai perjuangan syiar ilmunya melalui pendirian sebuah surau. Setelah surau itu jadi, K. Ghozali memanfaatkannya untuk shalat berjamaah dan mengajarkan agama Islam kepada para pengikutnya (santri).
Dari hari ke hari, pengikut kiai dermawan itu semakin bertambah sehingga membutuhkan tempat untuk mengajar yang lebih besar. Karena itu, dari sebuah bangunan surau terus dikembangkan menjadi pondok pesantren. Namun belum selesai perjuangannya, pada 1859 KH Ghozali dipanggil oleh Yang Mahakuasa.
Meski Kiai Ghozali telah tiada, bukan berarti pondok pesantren itu tutup. Perjuangan Kiai Ghozali diteruskan oleh menantunya yang bernama KH Umar bin Harun. Sejak itu, nama pondok pesantren Sarang semakin dikenal oleh banyak orang baik masyarakat lokal maupun luar daerah.
Pada saat pondok pesantren berkembang, Kiai Umar tak lagi sanggup meneruskan perjuangan orang tuanya karena sakit. Kemudian beliau meninggal pada 1890. Setelah pergantian kepemimpinan, kendali pesantren dipegang oleh KH Fathurrohman (putra KH Ghozali). Saat ini pondok pesantren yang berada di daerah Sarang berkembang pesat di antaranya adalah:
1.       MA’HADUL ‘ILMI AS SYAR’I (MIS)
2.       MA’HADUL ‘ULUM AS SYAR’IYYAH (MUS)
3.       AL ANWAR
4.       PONDOK MANSYA’UL HUDA (PMH)
5.       AL AMIN
6.       AL HIDAYAH
7.       NURUL ANWAR
8.       MAHJAR AL AMIN
Pondok pondok di lingkungan sarang letaknya saling berdekatan sehingga santri-santri yang mondok di salah satu pondok dapat membaur dengan pondok lainnya. Misal santri Al Anwar dapat mengaji di majlis pengajian kitab yang diselenggarakan di pondok MUS, santri pondok MUS juga bisa mengaji di pondok MIS, santri MIS bisa mengaji di pondok manapun yang dikehendaki dan seterusnya. Tidak ada sekat antara santri pondok satu dengan yang lain karena para pengasuh dan pendiri pondok pondok yang berada di Sarang adalah masih satu keluarga. Kerukunan dan kekeluargaan antar santri yang mondok di Sarang adalah cerminan dari kerukunan dan kekeluargaan kiai pengasuh pondok beserta keluarganya.
Untuk pendidikan di pagi hari para santri menimba ilmu di sebuah lembaga yang mereka pilih. Lembaga pendidikan berbasis salafiyah yang ada di Sarang adalah sebagai berikut:
1.       Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah (MGS)
Lembaga pendidikan non formal khusus putra terdiri dari santri-santri yang berdomisili di berbagai pondok pesantren putra yang ada di Sarang dan santri mbajak (santri kampung sekitar yang tidak mondok)
2.       Madrasah Putri Ghozaliyyah (MPG)
Lembaga pendidikan non formal khusus putri terdiri dari santri-santri yang berdomisili di berbagai pondok pesantren putri yang ada di Sarang dan santri mbajak (santri kampung sekitar yang tidak mondok)
3.       Madrasah Al Syu’aibiyyah Al Ghozaliyyah
Lembaga pendidikan non formal khusus putri terdiri dari santri-santri yang berdomisili di berbagai pondok pesantren putri yang ada di Sarang dan santri mbajak (santri kampung sekitar yang tidak mondok)
4.       Muhadloroh
Lembaga pendidikan non formal yang dilaksanakan di dalam pondok pesantren Al Anwar yang terdiri dari santri putra yang berdomisili di pondok Al Anwar putra dan santri putri yang berdomisili di pondok Al Anwar putri dan tidak sekolah di MGS, Madrasah Syu’aibiyyah atau di MPG
5.       Dirosah Khosshoh (DKH)
Lembaga pendidikan non formal yang dilaksanakan di dalam pondok pesantren MUS yang terdiri dari santri putra yang berdomisili di pondok MUS putra dan santri putri yang berdomisili di pondok MUS putri dan tidak sekolah di MGS, Madrasah Syu’aibiyyah atau di MPG
Pondok pesantren sarang adalah pondok penuh berkah yang telah banyak melahirkan tokoh agama, tokoh masyarakat yang telah teruji keilmuan dan bisa diterima oleh masyarakat.

No comments:

Post a Comment